Bacaan Ayat Kursi Arab, Latin, Terjemah Dan Keutamaannya

Berbeda dengan yang lain, ayat kursi adalah ayat pilihan yang istimewa. Sudah pasti semua ayat dalam al-qur’an merupakan ayat yang istimewa, namun seperti pernyataan dalam beberapa dalil ayat kuris memiliki sungguh banyak kelebihan. Surah Al-Baqarah ayat 255 ini memiliki keistimewaan luar biasa.

Dilihat dari isi yang terkandung dalam ayat kursi, bacaan ini mempunyai nilai ketauhidan yang sangat penting yang menjadikan seorang muslim mempunyai keyakinan yang kuat sehingga dapat menjalani segala tantangan kehidupan. Pertanyaannya adalah, mengapa ayat 225 surah Al-Baqarah ini dipanggil dengan ayat kursi? Karena didalam ayat 225 ini terdapat kata kursiyyuh.

Seorang ulama bernama syaikh Wahbah Az-Zuhaili menerangkan arti kursiyuh dalam ayat tersebut merupakan Al-Ilmu atau ilmu. Berbeda dengan syaikh Wahbah sebagian ulama lain berpendapat yang dimaksud kursiyyuh dalam ayat ini merupakan keagungan Allah SWT. Pendapat lainnya mengatakan Al-Kursi di sini merupakan kerajaan serta kekuasaan Allah subhanahu wata’ala.

Imam hasan Al-Basri berpandangan Al-Kursi adalah arsy sedangkan imam Ibnu katsir dalam kitab tafsirnya  menyebutkan “Al-Kursi bukanlah Arsy karena Arsy lebih besar dari Al-kursi seperti dijelaskan dalam beberapa hadits. Oleh sebab ini para ulama juga disebut sebagai Al-karasih karena mereka adalah orang_orang yang pendapatnya di jadikan pegangan dalam penentu suatu perbedaan.

Bacaan Ayat Kursi

اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ

Alloohu laa ilaaha illaa huwal hayyul qoyyuum, laa ta’khudzuhuu sinatuw walaa naum. Lahuu maa fissamaawaati wa maa fil ardli man dzal ladzii yasyfa’u ‘indahuu illaa biidznih, ya’lamu maa baina aidiihim wamaa kholfahum wa laa yuhiithuuna bisyai’im min ‘ilmihii illaa bimaa syaa’ wasi’a kursiyyuhus samaawaati wal ardlo walaa ya’uuduhuu hifdhuhumaa wahuwal ‘aliyyul ‘adhiim

Terjemahan Ayat Kursi

Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya.Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.

Keutamaan Ayat Kursi

Begitu sangat banyak keutamaan dari ayat 225 surah Al-Baqarah ini. Dimulai dari kedudukannya yang merupakan pemimpin dari Al-Qur’an Al-Karim, juga bisa sebagai ayat perlindungan, sebagai pendatang rejeki sampai sebagai sebeb seorang mendapatkan surganya Allah SWT. Dibawah ini adalah keutamaan-keutamaan ayat kusi yang dikutip dari berbagai hadits serta dari sumber-sumber yang lainnya.

  1. Pemimpin Ayat Al-Qur’an

Al-Imam At-Tirmidzi dalam kita haditsnya menjelaskan,

لِكُلِّ شَىْءٍ سَنَامٌ وَإِنَّ سَنَامَ الْقُرْآنِ سُورَةُ الْبَقَرَةِ وَفِيهَا آيَةٌ هِىَ سَيِّدَةُ آىِ الْقُرْآنِ هِىَ آيَةُ الْكُرْسِىِّ

“Segala sesuatu itu mempunyai puncaknya dan puncak Alquran ialah surat al-Baqarah, di dalamnya terdapat sebuah ayat pemimpin semua ayat al-quran yaitu Ayat Kursi.” (HR. Tirmidzi).

  1. Doa Yang Mustajabah

Untuk siapa saja yang hendak berdoa maka dianjurkan untuk terlebih dahulu membaca ayat kursi dalam memulai doanya. Karena dalam ayat kursi terdapat nama Allah yang utama yaitu yaa hayyu yaa qayyum.

اسْمُ اللَّهِ الأَعْظَمُ الَّذِى إِذَا دُعِىَ بِهِ أَجَابَ فِى سُوَرٍ ثَلاَثٍ الْبَقَرَةِ وَآلِ عِمْرَانَ وَطَهَ

“Asma Allah yang paling Agung yang apabila dibaca dalam doa pasti dikabulkan ada dalam tiga tempat yaitu surat al-baqarah surat al-imron dan surat Thaha”. (HR. Ibnu Majah).

Menurut para ahli tafsir tiga ayat yang disebut dalam hadits diatas maksudnya adalah ayat 225 surah Al-Baqarah, ayat 1 dan 2 surah Ali imran, dan ayat 111 surah Thaha.

  1. Kunci Untuk Masuk Surga

Ayat kursi adalah bacaan yang sangat dianjurkan untuk dibaca dalam dzikir setelah shalat, konon kematian bukanlah suatu yang menakutkan bagi orang-ofrang yang beriman. Seperti sabda rasulullah berikut ini:

مَنْ قَرَأَ آيَةَ الْكُرْسِيِّ دُبُرَ كُلِّ صَلاةٍ مَكْتُوبَةٍ لَمْ يَمْنَعْهُ مِنْ دُخُولِ الْجَنَّةِ، إِلا الْمَوْتُ

Barang siapa membaca ayat kursi sehabis setiap sholat fardhu maka tiada penghalang baginya untuk memasuki surga kecuali hanya kematian (HR. Thabrani).

  1. Ayat Yang Paling Utama

Pada suatu ketika rasulullah bertanya kepada Ubay bin Ka’ab, “wahai Ubay kitab Allah manakah yang paling agung?”  kemudian Ubay menjawab, “Allah dan Rasulnya lebih mengetahui”. Tapi seolah tidak puas dengan jawaban itu rasulullah malah mengulang pertanyaan itu terus-menerus, akhirnya Ubay menjawab, “Ayat kursi”.

Kemudian Rasulullah bersabda, “Selamatlah dengan ilmu yang kamu miliki wahai Abu Mundzir. Demi Tuhan yang jiwaku berada di tanganNya, sesungguhnya ayat kursi itu mempunyai lisan dan sepasang bibir yang selalu menyucikan Tuhan yang maha kuasa di dekat pilar arsy.” (HR. Ahmad).

  1. Perlindungan Dari Jin Dan Sihir

Banyak sekali riwayat yang menerangkan bahwa ayat kursi merupakan bacaan perlindungan. Seperti pada salah satu riwayat berikut, dari Abdullah bin Ubay bin ka’ab, bapanya (Kaab) pernah bercerita kepadanya bahwa ia memiliki sebuah tempat kurma yang besar. Bapanya kaab selalu menjaga tempat berisi kurma tersebut. Namun suatu waktu ayahnya menemui tempat kurma itu berkurang isi di dalamnya.

Karena kejadian itu kerap berulang membuat ayahnya (Ka’ab) penasaran. Kemudian ketika ayahnya sedang berjaga saat tengah malam, terlihat seekor hewan yang menyerupai seorang anak laki-laki yang sudah baligh hendak mendekati kurma tersebut. Selanjutnya kaab menegurnya dengan salam “assalamualaikum”. Dijawab “waalaikumussalam”.

“Siapa kamu, jin atau manusia?” tanya Kaab. “Aku jin, dekatkanlah tanganmu ke tanganku.” Makhluk itu menjulurkan tangannya kepada Ka’ab, dengan terkaget-kaget terlihat tangan makhluk itu seperti kaki anjing yang berbulu. “Seperti inikah wujud jin?” tanya Kaab lagi. “Sekarang engkau telah melihat jin dan diantara mereka tidak ada yang lebih kuat melainkan aku” jawabnya.

“Apakah yang membuat kamu berbuat seperti itu?” Ka’ab berkata. “Telah terdengar oleh ku berita bahwa engkau adalah seseorang yang sangat menyukai sedekah, maka aku ingin mendapatkan sedikit sedekah dari mu”. Kaab bertanya, “amalan apakah yang bisa melindungi kami dari bangsa kalian?” Jin itu menjawab “ayat kursi”.

Kemudian keesokan paginya Kaab berangkat menemui Rasulullah hendak bertanya kejadian yang dialaminya. Saat Kaab menceritakan kejadian tersebut Rasulullah bersabda, “Benarlah apa yang dikatakan oleh si jahat itu.” (HR Hakim, dikutip Ibnu Katsir saat menafsirkan ayat kursi)

  1. Seperempat Al-Quran

Suatu ketika Rasulullah pernah bertanya kepada salah seorang laki-laki dari kalangan sahabatnya, “Wahai Fulan, apakah engkau sudah menikah?” seorang laki-laki itu menjawab, “Belum wahai Rasulullah disebabkan aku tidak mempunyai biaya untuk melangsungkan pernikahan”. Kemudian Rasulullah kembali bertanya, “apakah engkau hafal Qulhuwallahu ahad (surat Al Ikhlas)?” Laki-laki itu berkata, “hafal ya Rasulullah”.

Nabi Muhammad sallallahu ‘alaihi wasallam berkata, “seperempat Al Quran.” kemudian beliau kembali bertanya, “apakah kamu hafal qulya ayyuhal kaafirun (surat Al Kafirun)?” Laki-laki itu menjawab, “hafal ya Rasulullah”. Nabi Muhamad sallallahu ‘alaihi wasallam berkata, “seperempat Al-Quran.” kemudian Rasulullah kembali bertanya, “Apakah kamu hafal idzaa zulzilati ardhuzil zaalaha (surat al zalzalah)?”.

Orang itu menjawab, “hafal ya Rasulullah” Nabi Muhammad sallallahu ‘alaihi wasallam berkata, “seperempat Al Quran” Rasulullah kembali bertanya, “apakah engkau hafal idzaa jaa’a nashrullah (surat an nashr)?” Orang itu menjawab, “hafal ya Rasulullah”. Nabi Muhammad sallallahu ‘alaihi wasallam berkata, “seperempat Al Quran”.

“Apakah kamu hafal ayat kursi (Allahu laa ilaha illa huwa)?” Laki-laki itu menjawab, “hafal ya Rasulullah.” Nabi Muhammad sallallahu ‘alaihi wasallam berkata, “seperempat Al Quran.” (HR. Ahmad, dikutip Ibnu Katsir saat menjelaskan tafsir ayat kursi)

  1. Kunci Rezeki Dan Jodoh

Masih berkaitan dengan keterangan diatas, saat seorang laki-laki itu menjawab belum menikah yang disebabkan karena tidak memiliki uang, nabi Muhammad menyuruhnya untuk membaca surat-surat yang beliau sebutkan. Untuk siapa saja yang banyak-banyak membacah surah diatas maka akan dilapangkan rejekinya dan didekatkan jodohnya. Semoga Allah mudahkan langkah kita untuk mengamalkan hadits diatas.

 

Keajaiban Ayat Kursi

Semua keterangan diatas sedianya sudah cukup sebagai bukti ayat kursi adalah bacaan yang istimewa. Dengan banyak-banyak membacanya, ayat kursi bisa menjadi pelindung, pendekat jodoh, pelapang rizki, serta anak tangga kita menuju surganya Allah SWT amin. Seolah sang maha pencipta ingin menunjukkan sifatnya yang maha kasih sayang kepada hambanya, Ada satu kisah yang dialami oleh seorang sahabat bernama Abu Hurairah yang penting kita ketahui.

Pada suatu malam saat Abu Hurairah sedang menjaga baitul mall dia melihat seorang laki-laki sedang mencuri makanan dan Abu Hurairah berhasil menangkapnya. Abu Hurairah berkata “engkau telah mencuri, maka aku akan membawa mu kepada Rasulullah” Namun laki-laki itu memohon kepada abu hurairah untuk melepaskannya dan Abu hurairahpu melepaskannya.

Dihari yang kedua, Abu Hurairah kembali melihat laki-laki itu sedang mencuri dan Abu Hurairahpun berhasil menangkapnya lagi seraya berkata “ini sudah kali kedua kali ini kamu akan ku bawa kehadapan Rasulullah”. Namun orang itu kembali memohon dengan penuh rasa penyesalan Kepada Abu Hurairah dan Abu Hurairahpun melepaskannya kembali.

Keesokan harinya Abu hurairah menceritakan kejadian yang dialaminya kepada Rasulullah. Rasul berkata “Dia akan kembali lagi nanti malam”. Benar saja, dihari yang ketiga Abu Hurairah kembali mendapati laki-laki itu sedang mencuri dan berhasil menangkapnya. “Kali ini aku tidak akan melepaskan mu, kamu akan aku bawa kehadapan rasulullah sekarang juga” ujar Abu hurairah.

Laki-laki itu berkata “tolong lepaskan aku maka aku akan memberitahu mu satu ilmu.” mendengar ucapan itu Abu Hurairah menjawab “Ilmu apa yang kau tahu?”. Laki-laki itu menjawab “Bacalah ayat kursi ketika kau hendak tidur maka tidak akan ada jin yang akan mengganggu mu sampai kau terbangun”.

Saat Abu Hurairah sedang mendengarkan perkataannya tiba-tiba saja genggamannya terlepas dan dia berhasil kabur. Pada pagi harinya Abu Hurairah menceritakan kejadian yang dialaminya kepada Rasulullah. Rasulullah berkata, “Benar yang dikatakan si pendusta itu”. Dengan heran Abu Hurairah bertanya, “Siapa dia Ya Rasulullah?”. Rasul menjawab, “Dia adalah Jin”.

Tinggalkan komentar