Doa iftitah adalah sebuah doa yang dibaca setelah takbiratul ihram. Menurut jumhur ulama (mayoritas para ulama) dan ditegaskan oleh Imam Nawawi bahwa doa iftitah disunnahkan dibaca untuk setiap orang yang melaksanakan ibadah shalat baik itu untuk imam, makmum, munfarid, wanita, anak-anak, musafir, orang yang shalat sambil duduk, orang yang shalat sambil berbaring, dan lainnya.
Doa iftitah dapat dibaca pada saat menunaikankan ibadah shalat wajib, shalat sunnah rawatib, shalat sunnah mutlak, shalat ‘ied, shalat gerhana (shalat kusuf) dan shalat minta hujan (shalat istisqa), dan sebagainya.
Ada beberapa shalat yang tidak perlu membaca doa iftitah seperti shalat jenazah, shalat ied dan shalat lail (shalat malam). Diperbolehkan meninggalkan doa iftitah bila seperti yang sudah dikatakan Ulama Hanabilah berikut, beliau berpandangan bahwa shalat sunnah jika lebih dari sekali salam seperti pada shalat tarawih, dhuha, sunnah rawatib, maka di setiap dua rakaat (memulai shalat) disunnahkan untuk membaca doa iftitah.
Dikarenakan setiap dua rakaat itu berdiri sendiri, namun menurut pendapat ulama yang lain, cukup di awal shalat saja membaca iftitah. Berarti ada ulama yang berpendapat bolehnya meninggalkan doa iftitah untuk shalat yang salamnya lebih dari sekali seperti dalam shalat sunnah tarawih.
Ada beberapa bacaan doa iftitah namun dari banyaknya terdapat satu doa iftitah yang sangat di anjurkan di baca ketika sholat seperti yang dilakukan oleh Nabi sallallahu alaihi wasallam yaitu doa iftitah Allahumma ba’id sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiyallahu anhu.
Doa iftitah terdapat banyak shighat (bentuk) serperti Allahumma baid biasanya disebut dengan versi doa iftitah muhammadiyah dan Allahuma akbar kabira adalah versi Nahdlatul Ulama (NU) tergantung yang menyanadkannya dari para ulama, namun di kalangan kita warga nahdliyin kita bacakan saja bacaan doa sebagaimana guru-guru atau kiyai-kiyai kita mengajarkan, dan berikut untuk bacaan doa iftitah dalam sholat, akan kami tuliskan secara lengkap dalam tulisan arab, latin dan juga artinya.
Bacaan Doa Iftitah Bahasa Arab
Berikut ini bacaan doa iftitah pendek yang biasa kita bacakan pada saat sholat fardhu maupun sholat sunat:
للهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً. إِنِّىْ وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ. إِنَّ صَلاَتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. لاَشَرِيْكَ لَهُ وَبِذلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ.
Bacaan Doa Iftitah Bahasa Latin
Allaahu Akbaru kabiiraw-walhamdu lillaahi katsiiran, wa subhaanallaahi bukrataw-wa’ashiila. Innii wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas samaawaati wal ardha haniifam muslimaw wa maa anaa minal musyrikiina. Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi Rabbil ‘aalamiina. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa anaa minal muslimiina.
Arti Bacaan Doa Iftitah
Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya. Segala puji yang sebanyak-banyaknya bagi Allah. Maha Suci Allah pada pagi dan petang hari. Aku menghadapkan wajahku kepada Tuhan yang telah menciptakan langit dan bumi dengan segenap kepatuhan dan kepasrahan diri, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang menyekutukan-Nya. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah kepunyaan Allah, Tuhan semesta alam, yang tiada satu pun sekutu bagi-Nya. Dengan semua itulah aku diperintahkan dan aku adalah termasuk orang-orang yang berserah diri (muslim).
Macam macam Doa Iftitah
Ada beberapa macam jenis doa iftiftah yang dibaca oleh Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam dan sahabatnya, berdasarkan riwayat-riwayat yang shahih.
Berikut ini macam-macam doa iftiftah yang shahih, berdasarkan penelitian Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani rahimahullah terhadap dalil-dalil doa istiftah, yang tercantum dalam kitab beliau Sifatu Shalatin Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam:
Doa Iftitah Muhammadiyah
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam biasa membaca doa ini dalam shalat fardhu. Doa Iftitah ini merupakan doa yang paling shahih diantara doa istiftah lainnya, seperti yang dikatakan oleh Ibnu Hajar dalam Fathul Baari.
اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ، كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ المَشْرِقِ وَالمَغْرِبِ، اللَّهُمَّ نَقِّنِي مِنَ الخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، اللَّهُمَّ اغْسِلْ خَطَايَايَ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالبَرَدِ
ALLAAHUMMA BAA’ID BAINII WABAINA KHATHAAYAAYA KAMAA BAA’ADTA BAINAL MASYRIQI WA MAGHRIB. ALLAAHUMMA NAQINII MIN KHATAAYAAYA KAMAA YUNAQATS TSAUBUL-ABYADHU MINAD-DANAS. ALLAAHUMAGHSILNII MIN KHATHAAYAAYA BIL-MAA’I WATS-TSALJI WAL BARAD. (HR. Bukhari dan Muslim)
Artinya:
“Ya Allah, jauhkanlah antara aku dan kesalahanku sebagaimana Engkau telah menjauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, sucikanlah kesalahanku sebagaimana pakaian yang putih disucikan dari kotoran. Ya Allah, cucilah kesalahanku dengan air, salju, dan air dingin” (HR.Bukhari 2/182, Muslim 2/98)
Doa Iftitah 3
Doa berikut ini biasa dibaca Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam dalam shalat fardhu dan shalat sunnah.
وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيفًا، وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ، إِنَّ صَلَاتِي، وَنُسُكِي، وَمَحْيَايَ، وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، لَا شَرِيكَ لَهُ، وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ، اللهُمَّ أَنْتَ الْمَلِكُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ أَنْتَ رَبِّي، وَأَنَا عَبْدُكَ، ظَلَمْتُ نَفْسِي، وَاعْتَرَفْتُ بِذَنْبِي، فَاغْفِرْ لِي ذُنُوبِي جَمِيعًا، إِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ، وَاهْدِنِي لِأَحْسَنِ الْأَخْلَاقِ لَا يَهْدِي لِأَحْسَنِهَا إِلَّا أَنْتَ، وَاصْرِفْ عَنِّي سَيِّئَهَا لَا يَصْرِفُ عَنِّي سَيِّئَهَا إِلَّا أَنْتَ، لَبَّيْكَ وَسَعْدَيْكَ وَالْخَيْرُ كُلُّهُ فِي يَدَيْكَ، وَالشَّرُّ لَيْسَ إِلَيْكَ، أَنَا بِكَ وَإِلَيْكَ، تَبَارَكْتَ وَتَعَالَيْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ
WAJJAHTU WAJ-HIYA LILLADZII FATHARASSAMAAWAATI WAL ARDHO HANIFAWWAMAA ANA MINAL MUSYRIKIINA. INNA SHOLAAATII WA NUSUKII, WA MAHYAAYA WA MAMAATII LILLAAHI RABBIL ‘AALAMIINA. LAA SYARIIKALAHU WA BIDZALIKA UMIRTU WA ANA MINAL MUSLIMIINA. ALLAHUMMA ANTAL MALIKA LAA ILAHA ILLAA ANTA ANTA RABII WA ANA ‘ABUKA DZOLAMTU NAFSII WA’TARAFTU BIDZAMBII FAA GHAFIRLII DZUNUUBII JAMII’AN INNAHU LAAYAGHFIRUDZUNUUBA ILAA ANTA, WAHDINII LAH SANIL AKHLAAQI LAA YAHDII LAHSANIHAA ILLA ANTA, WASHRIF ‘ANNIISAYYI AHAA, LAA YASHRIFU ‘ANNII SAYYIAHAA ILLA ANTA, LABBAIKA WA SA’DAIKA, WALKHAIRUKULLUHU BI YADAIKA, WASYARRU LAISA ILAIKA, ANA BIKA WA ILAIKA TABAARAKTA WA TA’AALAITA, ASTAGFIRUKA WA ATUUBU ILAIK.
Artinya:
“Aku hadapkan wajahku kepada Dzat yang Maha Pencipta langit dan bumi sebagai muslim yang ikhlas dan aku bukan termasuk orang yang musyrik. Sesungguhnya shalatku, sembelihanku, hidupku dan matiku, hanya semata-mata untuk Allah Rabb semesta alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya. Maka dari itu aku patuh kepada perintah-Nya, dan aku termasuk orang yang berserah diri.
Ya Allah, Engkaulah Maha Penguasa. Tidak ada Ilah yang berhak disembah selain Engkau. Mahasuci Engkau dan Maha Terpuji. Engkaulah Tuhanku dan aku adalah hambaMu. Aku telah menzhalimi diriku sendiri dan akui dosa-dosaku. Karena itu ampunilah dosa-dosaku semuanya.
Sesungguhnya tidak ada yang bisa mengampuni segala dosa melainkan Engkau. Tunjukilah aku akhlak yang paling terbaik. Tidak ada yang dapat menunjukkannya melainkan hanya Engkau. Jauhkanlah akhlak yang buruk dariku, karena sesungguhnya tidak ada yang sanggup menjauhkannya melainkan hanya Engkau. Akan aku patuhi segala perintah-Mu, dan akan aku tolong agama-Mu. Segala kebaikan berada di tangan-Mu. Sedangkan keburukan tidak datang dari Mu. Orang yang tidak tersesat hanyalah orang yang Engkau beri petunjuk. Aku berpegang teguh dengan-Mu dan kepada-Mu. Tidak ada keberhasilan dan jalan keluar kecuali dari Mu. Maha Suci Engkau dan Maha Tinggi. Kumohon ampunan dariMu dan aku bertobat kepadaMu” (HR. Muslim 2/185 – 186)
Doa Iftitah 4
اللَّهِ أَكْبَرُ وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ، إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ لَا شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ، اللَّهُمَّ أَنْتَ الْمَلِكُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ وَبِحَمْدِكَ
ALLAHUAKBAR WAJAHTU WAJHIYA LILLADZII FATHOROSSAMA WAA TI WAL ARDHO HANII FAMUSLIMAU WAMAA ANA MINAL MUSRIKIN, INNA SHOLATI WANUSUKI WAMAHYAYA WA MAMAATII LILLAHIROBBIL ‘ALAMIINA LAA SYARIKALAHU WABIDZA LIKA UMIRTU WA ANAA AWWALULMUSLIMIIN, ALLAHUMMA ANTAL MALIKU LAA ILAA HAILLA ANTA SUBHAANAKA WWA BIHAMDIKA.
Artinya :
“Saya hadapkan wajahku pada Dzat yang Maha Menciptakan langit serta bumi sebagai seorang muslim yang ikhlas dan aku bukanlah termasuk dari golongan orang-orang musyrik. Sungguh shalatku dan sembelihanku dan hidupku serta matiku, hanya untuk Allah Tuhan semesta alam. Tiada sekutu untuk-Nya. Oleh sebab itu saya patuh pada perintah-perinyah Nya, dan saya termasuk dari golongan orang-orang yang aku berserah diri.
Ya Rabb, Engkaulah Dzat yang Maha Penguasa. Tiada Tuhan yang berhak untuk di ibadahi kecuali Engkau. Maha Suci serta Maha Terpuji Engkau.”
Catatan : Bacaan Doa iftitah yang ketiga ini berdasarkan Hadits Riwayat dari An Nasa’i, 1/143. dan di shahihkan oleh Al Albani dalam kitab Sifatu Shalatin Nabi 1/251.
Doa Iftitah 5
إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ. اللَّهُمَّ اهْدِنِي لِأَحْسَنِ الْأَعْمَالِ وَأَحْسَنِ الْأَخْلَاقِ لَا يَهْدِي لِأَحْسَنِهَا إِلَّا أَنْتَ، وَقِنِي سَيِّئَ الْأَعْمَالِ وَسَيِّئَ الْأَخْلَاقِ لَا يَقِي سَيِّئَهَا إِلَّا أَنْتَ
INNA SHOLATI WANUSUKI WAMAHYAYA WA MAMAATII LILLAHIROBBIL ‘ALAMIINA LAA SYARIKALAHU WABIDZA LIKA UMIRTU WA ANAA MINAL MUSLIMIIN. ALLAHUMMAHDINII AHSANIL A’MAA LI WASAYI AL AKHLAAQI LAA YAHDI LIAHSANIHAA ILLA ANTA, WAQINOOO SAYYI AL A’MAA LI WASAYYIAL AKHLAAQI LAA YAQII SAYYI AHAA ILLA ANTA.
Artinya :
“Sungguh shalatku dan sembelihanku dan hidupku serta matiku, hanyalah untuk Allah Tuhan semesta alam. Tiada sekutu untuk-Nya. Sebab itu aku patuh pada perintah-perintah Nya, dan aku termasuk dari golongan orang-orang yang aku berserah diri.
Ya Allah, Berikanlan petunjuk padaku akan amal serta akhlak yang terbaik. Tiada yang bisa memberikanku petunjuk kepadanya selain dari pada Engkau. Jauhkanlah diriku dari amal serta akhlak yang tercela. Tiada yang bisa menjauhkan diriku darinya selain daricpada Engkau”.
Catatan : Bacaan doa iftitah yang ke empat ini berdasarkan Hadits Riwayat An Nasa-i 1/141 dan Ad Daruquthni 112.
Doa Iftitah 6
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ تَبَارَكَ اسْمُكَ وَتَعَالَى جَدُّكَ وَلَا إِلَهَ غَيْرُكَ
SUBHAANAKALLAHUMMA WABIHAMDIKA TABAA RAKASMUKA WA TA’ALA JADDUKA WALAA ILA GHOIRUKA.
Artinya :
“Maha suci Engkau, ya Allah, saya mensucikan nama-Mu dengan memuji-Mu. Nama-Mu penuh berkah. Maha tinggi Engkau. Tidak Tuhan yang berhak di ibadahi selain dari pada Engkau”.
Catatan : Bacaan Doa iftitah yang ke empat diatas berdasarkan Hadits Riwayat Abu Daud No. 1/124, An Nasa’i No. 1/143, At Tirmidzi No. 2/9-10, Ad Darimi No. 1/282, Ibnu Maajah No. 1/268. Dan dari sahabat Abu Sa’id Al Khudri, dihasankan oleh Al Albani dalam Kitab Sifatu Shalatin Nabi 1/252.
Doa Iftitah 7
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ وَتَبَارَكَ اسْمُكَ، وَتَعَالَى جَدُّكَ، وَلَا إِلَهَ غَيْرَكَ 3x لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ 3x اللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا
SUBHAANAKA ALLAHUMMA WABIHAMDIKA WATABAA RAKASMUKA, WATA ‘ALA JADDUKA WALA ILA HA GHOIRUK. LAILAHA ILLALLAH (3X) ALLAHU AKBAR KABIRA (3X)
Artinya :
“Maha suci Engkau, ya Allah. Aku sucikan nama-Mu dengan memuji-Mu. Nama-Mu penuh berkah. Maha tinggi Engkau. Tidak Tuhan yang berhak di ibadahi selain dari pada Engkau, Tiada Tuhan yang berhak di sembah selain dari pada Engkau (3x), Allah Maha Besar dengan segala kebesaran (3x)”.
Catatan : Bacaan doa iftitah yang ke enam diatas merupakan Hadits Riwayat Abu Daud 1/124, Dan dihasankan oleh Al Albani dalam kitab Sifatu Shalatin Nabi 1/252.
Doa Iftitah Allahu Akbar Kabiro
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا
ALLAHUAKBARU KABIRA, WALHAMDULILLAHIKATSIRA, WASUBHAA NALLAHIBUKRA TA WA ASHILAA.
Artinya :
“Allah Maha Besar dengan segala kebesarannya, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Maha Suci Allah, baik di waktu pagi dan petang”.
Catatan : Bacaan doa iftitah yang ke tujuh ini berdasarkan pada Hadits Riwayat Muslim 2/99.
Doa Iftitah Pendek
الْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ
ALHAMDULILLAHI HAMDAN KATSIRAAN TOYYIBAN MUBARAKAN FIIHI
Artinya :
“Segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, pujian yang terbaik dan pujian yang penuh keberkahan di dalamnya”.
Catatan : Bacaan Doa Iftitah diatas berdasarkan Hadits Riwayat Muslim 2/99.
Doa Iftitah ke 10
اللَّهُمَّ لَكَ الحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ، وَلَكَ الحَمْدُ لَكَ مُلْكُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ، وَلَكَ الحَمْدُ أَنْتَ نُورُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ، وَلَكَ الحَمْدُ أَنْتَ مَلِكُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ، وَلَكَ الحَمْدُ أَنْتَ الحَقُّ وَوَعْدُكَ الحَقُّ، وَلِقَاؤُكَ حَقٌّ، وَقَوْلُكَ حَقٌّ، وَالجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، وَالنَّبِيُّونَ حَقٌّ، وَمُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ، اللَّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ، فَاغْفِرْ لِي مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ، أَنْتَ المُقَدِّمُ، وَأَنْتَ المُؤَخِّرُ، لاَ إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ
ALLAHUMMA LAKA HAMDU ANTA QOYYIMUSAMA WAA TI WAL ARDHI WAMAN FIIHINNA, WALAKA HAMDU LAKA MULKUSSAMAWAA TI WAL ARDHI WAMAN FIHINNA, WALAKA HAMDU ANTA NUURUSSAMAWAA TI WAL ARDHI WAMANFIHINNA, WALAKA HAMDU ANTA MALIKUSSAMAWAATI WAL ARDHI, WALAKA HAMDU ANTA HAQQU WAWA’ DUKA HAQU, WALIQAA UKA HAQU, WAQAULUKA HAQU, WAL JANNATU HAQU, WANNAARU HAQU, WANNABIYYUNA HAQU, WA MUHAMMADU SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAMA HAQU, WASSA ‘ATU HAQU, ALLAHUMMA LAKA ASLAMTU, WABIKA AA MANTU, WA ‘ALAIKA TAWA KALTU, WA ILAIKA ANABTU, WABIKA GHOSHAMTU, WA ILAIKA HAA KAMTU, FAGHFIRLII MAA QADDAMTU WAMAA AGHORTU, WAMAA ASRORTU WAMAA A’LANTU, ANTA MUQODDIMU, WA ANTA MU AGHIRU, LAA ILAHA ILLA ANTA.
Artinya :
“Ya Allah, segala puji bagi-Mu. Engkau adalah pemelihara langit serta bumi dan orang-orang yang ada di dalamnya. Segala puji bagi-Mu. Engkau adalah Dzat yang memiliki kerajaan langit dan bumi serta siapa saja yang ada di dalamnya. Segala puji bagi-Mu.
Engkau adalah cahaya untuk langit dan bumi serta siapa saja yang ada di dalamnya. Segala puji bagi-Mu. Engkau adalah Raja langit serta bumi dan juga Raja untuk siapa saja yang ada di dalamnya. Segala puji bagi-Mu. Engkaulah Al Haq. Janji-Mu pastilah benar, firman-Mu pastilah benar, pertemuan dengan-Mu pastilah benar, firman-Mu pastilah benar, dan surga itu benar , neraka itu juga benar, para nabi itu membawa kebenaran, dan Muhammad Shallallahu’alaihi Wasallam itu membawa kebenaran, hari kiamat itu benar.
Ya Allah, hanya kepada Engkau aku berserah diri.Kepada Engkaulah aku beriman. Kepada Engkaulah aku bertawakal. Kepada Engkaulah aku bertaubat. Kepada Engkaulah aku mengadu. Dan hanya kepada Engkaulah aku berhukum. Oleh sebab itu ampunilah dosaku yang telah hamba lakukan atau yang belum hamba lakukan. Baik apa yang aku sembunyikan atau yang aku nampakkan. Engkaulah Al Muqaddim dan Al Muakhir. Tiada Tuhan yang berhak untuk di ibadahi selain Engkau”.
Catatan : Bacaan doa iftitah di atas berdasarkan Hadits Riwayat Bukhari 2/3, 2/4, 11/99, 13/366 – 367, 13/399 serta Muslim 2/184, dan bacaan doa iftitah diatas sering di baca oleh Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi Wa Sallam pada sholat malam, namun tetap masyru’ jika dibaca saat sholat wajib.
Doa Iftitah 11
اللهُمَّ رَبَّ جَبْرَائِيلَ، وَمِيكَائِيلَ، وَإِسْرَافِيلَ، فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ، عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ، أَنْتَ تَحْكُمُ بَيْنَ عِبَادِكَ فِيمَا كَانُوا فِيهِ يَخْتَلِفُونَ، اهْدِنِي لِمَا اخْتُلِفَ فِيهِ مِنَ الْحَقِّ بِإِذْنِكَ، إِنَّكَ تَهْدِي مَنْ تَشَاءُ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ
ALLAHUMMA ROBBA JABRAA ILLA, WA MINKAA ILA, WA ISROO FIILA , FATHIROSSAMAA WA TI WAL ARDI, ‘ALIMAL GHOIBI WASYAHAA DAA TI, ANTA TAHKUMU BAINA ‘ABAA DIKA FII MAA KAA NUU MAN TASYAA U ILAA SHIROO THI MUSTAQIIMI.
Artinya : ” Ya Allah, Tuhannya malaikat Jibril, Malaikat Mikail, dan Malaikat Israfil. Yang menciptakan langit serta bumi. Yang maha mengetahui sesuatau yang ghaib dan juga yang nampak. Engkaulah hakim di antara hamba-hamba-Mu dalam hal-hal yang mereka perselisihkan. Berilah petunjukmu padaku akan kebenaran mengenai apa yang diperselisihkan, dengan izin-Mu. Sungguh Engkaulah Dzat yang maha memberi petunjuk menuju jalan yang lurus, untuk siapa saja yang Engkau kehendaki “. Catatan : Bacaan doa iftitah diatas berdasarkan Hadits Riwayat Muslim 2/185, dan Bacaan Doa istiftah ini juga sering dibaca oleh Nabi Shalallahu’alaihi Wasallam saat shalat malam. tapi bacaan ini tetap masyru’ untuk dibaca ketika shalat wajib dan shalat-shalat yang lain.
Doa Iftitah 12
10x الله اكبر 10x الحمد لله 10x لا اله الا الله 10x استغفر الله 10x اللهُمَّ اغْفِرْ لِي ،وَاهْدِنِي، وَارْزُقْنِي وَعَافِنِي 10x اللهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الضِّيقِ يَوْمَ الْحِسَابِ
ALLAHUAKBAR 10X ALHAMDULILAH 10X LAA ILAA HA ILLALLAH 10X ASTAUGHFIRULLAH 10X ALLAHUMMAGHFIRLI, WAHDINI, WARZUQNI WA ‘AFINI 10X ALLAHUMMA INNII A’U DZUBIKA MINADHIQI YAUMAL HISAA BI 10X
Artinya : Allah Maha Besar (10x) Segala pujian hanya untuk Allah (10x) Tiada Tuhan yang berhak berhak di ibadahi selain Allah (10x) Aku memohon ampunan pada Allah (10x) Ya Allah, berikanlah ampun untukku, berikanlah aku petunjuk, berikanlah aku rezeki, dan berilkanlah aku kesehatan (10x) Ya Allah, aku memohon perlindungan dari kesempitan di hari kiamat (10x) Catatan : Bacaan doa iftitah diatas berdasarkan Hadits Riwayat Ahmad 6/143 dan At-Thabrani di dalam Al Ausath 62/2. Dan hadits ini dihasankan oleh Al Albani dalam kitab Sifatu Shalatin Nabi 1/267.
Doa Iftitah 13
اللَّهُ أَكْبَرُ [ثلاثاً] ، ذُو الْمَلَكُوتِ، وَالْجَبَرُوتِ وَالْكِبْرِيَاءِ وَالْعَظَمَةِ
ALLAHUAKBAR 3X, DZUL MALAKUUTI, WAL JABARUUTI WAL KIBRIYAA I WAL ‘ADHOMATI.
Artinya : ” Allah Maha Besar (3x), Yang mempunyai kerajaan yang besar, kekuasaan, kebesaran, serta keagungan”.
Catatan : Bacaan doa iftitah di atas berdasarkan Hadits Riwayat At-Thayalisi 56 dan Al-Baihaqi 2/121 – 122.
Hukum Membaca Doa Iftitah
Doa iftitah hukumnya adalah sunnah hayyiah, cukup dibaca secara sirr yang artinya tanpa mengeluarkan suara keras cukup didengar oleh diri sendiri saja. Shalat tanpa membaca doa iftitah termasuk dalam shalat yang belum sempurna, bagi yang belum hafal lebih baik dihafalkan terlebih dahulu, agar lebih sempurna shalatnya.
“Shalat seseorang tidak sempurna hingga ia bertakbir memuji Allah dan menyanjungnya kemudian membaca Alquran yang mudah baginya” (HR. Abu Daud dan Hakim; shahih)
Keutamaan Membaca Doa Iftitah
1. Mendapatkan pahala amalan sunnah
Doa iftitah merupakan amalan sunnah dalam shalat, baik itu dikerjakan di dalam shalat wajib ataupun shalat sunnah. Jika kita membacanya di dalam shalat makan akan mendapatkan pahala yang terhitung masuk dalam pahala amalan sunnah.
Terdapat Hadits Shahih dari Amr bin Auf bin Zaid Al Muzani bahwa Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam bersabda yang berbunyi :
” Barangsiapa yang menghidupkan Satu Sunnah dari Sunnah – Sunnah ku, dan diamalkan oleh Manusia. Maka ia akan memperolehkan Pahala seperti Pahala Orang-orang yang mengamalkannya, dengan tidak mengurangi pahala mereka sedikit pun (Hadits Shahih Riwayat Ibnu Majah, No. 209) ”.
2. Bentuk mendekatkan diri pada Allah SWT
Salah satu keutamaan dalam membaca doa iftitah adalah mendekatkan diri kepada Allah S.W.T karena dalam kandungan doa iftitah sendriri cukup lengkap di dalamnya mengandung permohonan ampunan kepada Allah S.W.T, meminta untuk diberikan petunjuk, memohon keselamatan serta perlindungan kepada Allah S.W.T.
3. Diangkat doanya oleh para malaikat
Hal ini dijelaskan didalam Hadits Shahih dari Anas bin Malik RA bahwa ketika ada Seorang Laki-laki Muslim membaca salah satu doa iftitah saat ia mengerjakan Shalat, Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam bersabda :
”Aku melihat 12 Malaikat bersegera menuju kepadanya (Laki-laki Muslim), mereka saling berlomba untuk mengangkat doa itu kepada Allah Subhanahu wa ta’ala (Hadits Riwayat Muslim, No. 1385)”.
Ini merupakan salah satu bukti bahwa doa iftitah mempunyai kedudukan tersendiri sehingga apa yang dipanjatkan didalam doa iftitah maka doa tersebut akan diangkat oleh para malaikat.
4. Dibukakan pintu langit
Keutamaan Doa Iftitah Dalam Shalat Yang Keempat adalah akan dibukakan Pintu-pintu Langit bagi yang membaca Doa Iftitah Dalam Shalat.
Terdapat Hadits Shahih dari Ibnu Umar RA bahwa Ibnu Umar berkata : ”Ketika kami mengerjakan Shalat bersama Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam, ada Laki-laki Muslim yang membaca Doa Iftitah Saat Shalat. Kemudian Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam bersabda : ”Aku heran, dibukakan baginya Pintu-pintu Langit”.
Dan Ibnu Umar RA pun berkata bahwa : ”Aku tidak pernah meninggalkan doa ini sejak Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam berkata demikian”.
Adab Membaca Doa Iftitah
Adab membaca doa iftitah ini berasal dari kitab Al Adzkar yang ditulis oleh Imam An Nawawi, adab ini juga mengandung tentang beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat anda melaksanakan shalat wajib maupun shalat sunnah.
- Disunnahkan untuk menggabung Doa Iftitah.
- Makmum masbuk, boleh membaca doa iftitah ataupun tidak. Hal ini berdasarkan pada kemampuan dari makmum masbuk sendiri. namun makmum tersebut tetap diwajibkan untuk membaca surah Al Fatihah.
- Jika anda lupa membaca doa iftitah, maka anda tidak perlu melakukan sujud syahwi, sebab doa iftitah ini merupakan salah satu syarat sunnah.
- Dibaca lirih dan tidak mengeraskan suara saat menjadi imam maupun makmum, seperti halnya bacaan surah Al Fatihah.
- Jika anda lupa untuk membaca doa iftitah pada rakaat pertama, maka anda bisa menggantinya dengan membaca doa iftitah pada rakaat kedua.
- Apabila anda shalat di akhir waktu, maka anda tidak perlu menggunakan doa iftitah
Bacaan doa iftitah bahasa arab, bacaan doa iftitah bahasa latin, arti doa iftitah, macam-macam doa iftitah, keutamaan membaca doa iftitah, adab membaca doa iftitah, dan sebagainya.