Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, marilah kita senantiasa bersyukur atas nikmat Allah yang begitu luas, nikmat yang mampu membuat kita masih selalu istiqomah mendekatkan diri kita kepadanya. Sebagai seorang manusia terkadang kita lupa apa tujuan kita diciptakan. Padahal sudah jelas dalam kitab suci Allah sampaikan “Tidaklah aku ciptakan jin dan manusia ialah hanya untuk beribadah kepadaku”.
Maka sudah seharusnya kita banyak-banyak mengingat Allah atau berdzikir kepadanya. Anjuran ini juga Allah sampaikan dalam Surah Ar-Rum ayat 17. Dalam ayat tersebut Allah berfirman yang artinya : “Maka bertasbihlah kepada Allah di waktu kamu berada di petang hari dan waktu kamu berada di waktu subuh.”
Pengertian Dzikir
Sebelum kita masuk pada bacaan, ada baiknya kita terlebih dahulu mengerti apa itu dzikir. Dzikir merupakan istilah dari segala sesuatu yang bisa mengingatkan kita kepada Allah. Bentuk dzikirpun bervariasi, mambaca qur’an itu dzikir, shalat itu dzikir, mengkaji ilmu agama itu dzikir, dan memuji dengan menyebut nama Allah itu dzikir.
Rasulullah dengan cintanya kepada Allah tidak pernah melepaskan lisannya selain selalu menyebut nama allah berdzikir pagi dan sore hari. Dari situlah banyak kitab-kitab ulama terdahulu yang menerangkan tentang bacaan apa saja yang sering di jadikan dzikir oleh Rasulullah untuk selalu mengingat-ingat Allah.
Dahulu banyak kitab-kitab dzikir yang berukuran cukup besar, namun berkembangnya zaman membuat minat membaca dzikir berkurang. Untuk mensiasati hal ini para ulama membuat kitab-kitab dzikir yang mengerucut dan cenderung lebih kecil. Hal ini bertujuan agar menghadirkan kembali minat-minat orang untuk kembali berdzikir, dari situlah hadir istilah kata dzikir pagi dan petang.
Dzikir Pagi Petang PDF
Jika anda ingin melihat bacaan dzikir pagi petang sesuai sunnah dengan lebih lengkap, anda bisa download bacaan tersebut pada link dibawah ini:
zikir-selepas-solat-dan-pagi-petang
Bacaan Dzikir Pagi Dan Petang
Tujuan utama kita mengikuti semua sunah-sunah Rasulullah tidak lain hanyalah agar kita senantiasa selalu mengingat Allah dalam waktu dan keadaan apapun. Berikut dibawah ini merupakan bacaan dzikir pagi petang sesuai sunnah yang diambil dari berbagai referensi.
Diawali dengan membaca ta’awud:
Artinya : “Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.
- Kemudian membaca ayat kursi (Dibaca 1X) :
Artinya : “Allah tidak ada Ilah (yang berhak diibadahi) melainkan Dia Yang Hidup Kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang (berada) dihadapan mereka, dan dibelakang mereka dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari Ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, Allah Mahatinggi lagi Mahabesar.” (Al-Baqarah: 255).
Anjuran ini terdapat dalam : HR. Al-Hakim (1: 562). Syaikh Al Albani menshahihkan hadits tersebut dalam Shahih At Targhib wa At-Tarhib No. 655.
- Kemudian membacah surah Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas, masing-masing (Dibaca masing-masing 3X) :
Artinya : “Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Katakanlah : Dialah Allah yang maha esa. Allah adalah illah yang bergantung kepadanya segala urusan. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu apapun yang setara dengannya. (QS. Al-Ikhlas: 1-4).
Artinya: “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah: Aku berlindung kepada Rabb yang menguasai Shubuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan-kejahatan wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki”. (QS. Al Falaq: 1-5).
Artinya : “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah: Aku berlindung kepada Rabb manusia. Raja manusia. Sembahan manusia, dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari jin dan manusia.” (QS. An Naas: 1-6).
Bacaan diatas diambil berdasarkan : HR. Abu Daud no. 5082, Tirmidzi no. 3575. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan.
- Kemudian dilanjutkan dengan membaca (Dibaca 1X) :
Latin : Asbahnaa wa asbahal mulku lillah, wal hamdulillah, laa ilaha illallah wah dahu laa syarii kalahu, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ala kulli syay’ ing qadiir. Rabbi as’aluka khaira maa fii hadzalyaumi wa khaira maa ba’dahu, wa auudzubika min syarri maa fii hadzal yaumi wa syarri maa ba’dah. Rabbi auudzubika minal kasali wa suuil kibar, rabbi au-dzubika min adzaabin finnaari wa adzaabin fil qabri.
Artinya : “Kami telah memasuki waktu pagi dan kerajaan hanya milik Allah, segala puji bagi Allah. Tidak ada ilah (yang berhak disembah) kecuali Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Milik Allah kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu. Wahai Rabbku, aku mohon kepada-Mu kebaikan di hari ini dan kebaikan sesudahnya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan hari ini dan kejahatan sesudahnya. Wahai Rabbku, aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan dan kejelekan di hari tua. Wahai Rabbku, aku berlindung kepada-Mu dari siksaan di neraka dan siksaan di alam kubur.”
Bacaan diatas diambil berdasarkan : HR. Muslim no. 2723. Lihat keterangan Syarh Hisnul Muslim, hal. 161.
- Kemudian dilanjutkan dengan membaca (Dibaca 1X):
Latin : Allhumma bika asbahnaa, wa bika amsaynaa, wa bika nahyaa, wa bika nahmuutu wa ilaikan nusyuuru.
Artinya : “Ya Allah dengan rahmat dan pertolongan mu kami memasuki waktu pagi, dan dengan rahmat dan pertolongan mu kami memasuki waktu petang. Dengan rahmat dan pertolongan mu kami hidup dan dengan kehendak mu kami mati.dan kepada mu kebangkitan (semua makhluk).”
Bacaan diatas diambil berdasarkan : HR. Tirmidzi no. 3391 dan Abu Daud no. 5068. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih.
- Kemudian dilanjutkan dengan membaca sayyidul istighfar / pemimpin doa istighfar (Dibaca 1X) :
Latin : Allahumma anta rabbi laa ilaha ilaa anta, khalaqtanii wa anaa abduka, wa anaa ala ahdika wawa’dika mas tato’tu, audzubika min syarri maa sona’tu, abuu ulaka bini’matika alayya, wa abuu ubidzambii faghfirlii fainnahu laa yaghfirud dzunuuba illaa anta.
Artinya : “Ya Allah, Engkau adalah Rabbku, tidak ada ilah yang berhak disembah kecuali Engkau, Engkaulah yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada perjanjianku pada-Mu (yaitu aku akan mentauhidkan-Mu) semampuku dan aku yakin akan janji-Mu (berupa surga untukku). Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang kuperbuat. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku. Oleh karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau.”
Bacaan diatas diambil berdasarkan : HR. Bukhari no. 6306.
- Kemudian dilanjutkan dengan membaca (Dibaca 1X) :
Latin : Allahumma innii asbahtu usyhiduka wa usyhidu hamalata arsyika, wa malaa ikataka wa jamii’a khalqika antallahu laa ilaha illaa anta wah dika laa syariika laka, wa anna muhammadan abduka wa rasuuluka.
Artinya : “Ya Allah, sesungguhnya aku di waktu pagi ini mempersaksikan Engkau, malaikat yang memikul ‘Arys-Mu, malaikat-malaikat dan seluruh makhluk-Mu, bahwa sesungguhnya Engkau adalah Allah, tiada ilah yang berhak disembah kecuali Engkau semata, tiada sekutu bagi-Mu dan sesungguhnya Muhammad adalah hamba dan utusan-Mu.”
Bacaan diatas diambil berdasarkan : HR. Abu Daud no. 5069. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini hasan.
- Kemudia dilanjutkan dengan membaca (Dibaca 1X) :
Latin : Allahumma innii as’alukal afwa wal aafiyata fid dunyaa wal aakhirati, Allahumma innii as’alukal afwa wal aafiyata fii diinii wa dunyaa ya wa ahlii wa maalil laahummastur awraatii wa aaamin raw aati. Allahummah fadnii mim bayni yadayya, wamin khalfii, wa anyamiinii wa ansyimaalii, wamin fawqii wa audzu biadzomatika an ughtaala min tahtii.
Artinya : “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan di dunia dan akhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan dalam agama, dunia, keluarga dan hartaku. Ya Allah, tutupilah auratku (aib dan sesuatu yang tidak layak dilihat orang) dan tenteramkanlah aku dari rasa takut. Ya Allah, peliharalah aku dari muka, belakang, kanan, kiri dan atasku. Aku berlindung dengan kebesaran-Mu, agar aku tidak disambar dari bawahku (oleh ular atau tenggelam dalam bumi dan lain-lain yang membuat aku jatuh).”
Bacaan diatas diambil berdasarkan : HR. Abu Daud no. 5074 dan Ibnu Majah no. 3871. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih.
- Kemudian dilanjutkan dengan membaca (Dibaca 1X) :
Latin : Allhumma aalimal ghaibi wasy syahaadati faa tiras samaa waati wal’ardi, rabbi kulli shay’in wa maliikahu, iasyhadu anlaa ilaha illaa anta, auudzubika min syarri nafsii, wamin syarris saythaani wa syirkihi, wa an’aqtarifa ala nafsii suu-an awajurruhu ilaa muslimin.
Artinya : “Ya Allah, Yang Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, wahai Rabb pencipta langit dan bumi, Rabb segala sesuatu dan yang merajainya. Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak disembah kecuali Engkau. Aku berlindung kepadaMu dari kejahatan diriku, setan dan balatentaranya (godaan untuk berbuat syirik pada Allah), dan aku (berlindung kepada-Mu) dari berbuat kejelekan terhadap diriku atau menyeretnya kepada seorang muslim.”
Bacaan diatas diambil berdasarkan : HR. Tirmidzi no. 3392 dan Abu Daud no. 5067. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahawa sanad hadits ini shahih. Adapun kalimat terakhir (وَأَنْ أَقْتَرِفَ عَلَى نَفْسِيْ سُوْءًا أَوْ أَجُرُّهُ إِلَى مُسْلِمٍ) adalah tambahan dari riwayat Ahmad 2: 196. Dikomentari oleh Syaikh Syu’aib Al Arnauth bahwa hadits tersebut shahih dilihat dari jalur lainnya (shahih lighoirihi).
- Kemudian dilanjutkan dengan membaca (Dibaca 1X) :
Latin : bismillahiladzii laa yadurru ma’asmihi say’un fil’ardi walaa fissamaa’a wahuwas samii ul’aliim.
Artinya : “Dengan nama Allah yang bila disebut, segala sesuatu di bumi dan langit tidak akan berbahaya, Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
Bacaan diatas diambil berdasarkan : HR. Abu Daud no. 5088, 5089, Tirmidzi no. 3388, dan Ibnu Majah no. 3869. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan.
- Kemudian dilanjutkan dengan membaca (Dibaca 1X) :
Latin : Radiitubillahi rabba wabil islaamidiinaa, wa bimuhammadin sallallahu alaihi wasallama nabiyyaa.
Artinya : “Aku ridha Allah sebagai Rabb, Islam sebagai agama dan Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai nabi.”
Bacaan diatas diambil berdasarkan : HR. Abu Daud no. 5072, Tirmidzi no. 3389. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini hasan.
- Kemudian dilanjutkan dengan membaca (Dibaca 1X) :
Latin : Yaa hayyu yaa qayyuumu birahmatika astaghiits, wa aslihlii sya’nii kullahu walaa takilnii ilaa nafsii tharfata aiin abdaa.
Artinya : “Wahai Rabb Yang Maha Hidup, wahai Rabb Yang Berdiri Sendiri (tidak butuh segala sesuatu), dengan rahmat-Mu aku minta pertolongan, perbaikilah segala urusanku dan jangan diserahkan kepadaku sekali pun sekejap mata (tanpa mendapat pertolongan dariMu).”
Bacaan diatas diambil berdasarkan : HR. Ibnu As Sunni dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah no. 46, An Nasai dalam Al Kubro (381/ 570), Al Bazzar dalam musnadnya (4/ 25/ 3107), Al Hakim (1: 545). Sanad hadits ini hasan sebagaimana dikatakan oleh Syaikh Al Albani dalam As Silsilah Ash Shahihah no. 227.
- Kemudian dilanjutkan dengan membaca (Dibaca 1X) :
Latin : Ash-bahnaa ala fitratil islami wa ala kalimatil ikhlaas, wa ala diini nabiyyinaa muhammadin sollallahu alaihi wasallam, wa ala millati abiinaa ibraahiim, hanifan muslimaw wamaa kaana minal musyrikiin.
Artinya : “Di waktu pagi kami memegang agama Islam, kalimat ikhlas (kalimat syahadat), agama Nabi kami Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan agama bapak kami Ibrahim, yang berdiri di atas jalan yang lurus, muslim dan tidak tergolong orang-orang musyrik.”
Bacaan diatas diambil berdasarkan : HR. Ahmad (3: 406). Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih sesuai syarat Bukhari Muslim. Lihat pula As Silsilah Ash Shahihah no. 2989.
Dengan catatan bahwa bacaan diatas hanya dibaca pada waktu pagi hari, sebab pendapat yang menyampaikan bacaan ini juga dibaca pada waktu sore hari adalah pendapat yang tergolong lemah.
- Kemudian dilanjutkan dengan membaca (Dibaca 10X atau 100X) :
Latin : Laa ilaha ilallahu wahdahu lahsyarii kalahu, lahulmulku wa lahulhadu wahuwa ala kulli syay’ing qadiir.
Artinya : “Tidak ada illah yang berhak disembah selain Allah semata, tidak ada sekutu baginya. Baginya kerajaan dan segala pujian. Dialah yang berkuasa atas segala sesuatu.”
Bacaan diatas diambil berdasarkan : HR. An Nasai Al Kubra 6: 10, HR. Bukhari no. 3293 dan Muslim no. 2691.
- Kemudian dilanjutkan dengan membaca (Dibaca 3X) :
Latin : Subhaanallahi wa bihadihi: abdadakhalqihi, waridhoo nafsihi, wazinata arsy’ihi wamidaada kalimaatihi.
Artinya : “Maha Suci Allah, aku memujiNya sebanyak makhluk-Nya, sejauh kerelaan-Nya, seberat timbangan ‘Arsy-Nya dan sebanyak tinta tulisan kalimat-Nya.”
Bacaan diatas diambil berdasarkan : HR. Muslim no. 2726.
- Kemudian dilanjutkan dengan membaca (Dibaca 1X):
Latin : Allahumma innii as’aluka ilman naafiaa, warizqan thayyiban, wa amalan mutaqabbalan.
Artinya : “Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat (bagi diriku dan orang lain), rizki yang halal dan amal yang diterima (di sisi-Mu dan mendapatkan ganjaran yang baik).”
Bacaan diatas diambil berdasarkan : HR. Ibnu Majah no. 925 dan Ahmad 6: 305, 322. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini shahih.
- Kemudian dilanjutkan dengan membaca (Dibaca 100X) :
Latin : Subhanallahi wabihamdihi.
Artinya : “Maha suci Allah dan aku memuji-Nya.”
Bacaan diatas diambil berdasarkan : HR. Muslim no. 2692.
- Kemudian dilanjutkan dengan membaca (Dibaca 100X) :
Latin : Astaghfirullah wa atuubuilaih.
Artinya : “Aku memohon ampun kepada Allah dan bertobat kepadanya.”
Bacaan diatas diambil berdasarkan : HR. Bukhari no. 6307 dan Muslim no. 2702.
Waktu Dzikir Pagi Petang
Kemudian kapankah sebenarnya waktu dzikir pagi sore dilaksanakan? Dalam salah satu riwayat menyebutkan bahwa Annas Bin Malik pernah berkata bahwa Rasulullah pernah bersabda :
لَأَنْ أَقْعُدَ مَعَ قَوْمٍ يَذْكُرُونَ اللَّهَ تَعَالَى مِنْ صَلَاةِ الْغَدَاةِ، حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ : أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ أَنْ أَعْتِقَ أَرْبَعَةً مِنْ وَلَدِ إِسْمَاعِيلَ ، وَلَأَنْ أَقْعُدَ مَعَ قَوْمٍ يَذْكُرُونَ اللَّهَ مِنْ صَلَاةِ الْعَصْرِ إِلَى أَنْ تَغْرُبَ الشَّمْسُ : أَحَبُّ إِلَيَّ مَنْ أَنْ أَعْتِقَ أَرْبَعَةً
Artinya : “Aku duduk bersama orang-orang yang berdzikrullah Ta’ala mulai dari (waktu) sholat shubuh hingga terbit matahari lebih aku cintai daripada memerdekakan empat orang budak dari putra Nabi Isma’il. Dan aku duduk bersama orang-orang yang berdzikrullah mulai dari (waktu) sholat Ashar sampai terbenam matahari lebih aku cintai daripada memerdekakan empat orang budak” (HR. Abu Dawud: 3667, dihasankan oleh Syaikh Al-Albani).