Kali ini, kita akan coba bagikan doa niat mandi wajb lengkap buat kalian semua. Perlu dipahami baik laki-laki maupun perempuan, bahwa salah satu najis yang menghalangi seorang wanita untuk melaksanakan ibadah sholat, puasa adalah menstruasi/haid atau datang bulan. Biasanya waktu datang bulan seorang wanita wanita selama 3 sampai 7 hari saja.
Apabila masa datang bulan seorang sudah pergi atau sudah bersih, maka diwajibkan seorang wanita untuk mandi wajib haid. Caranya yaitu berniat mandi haid dan membersihkan seluruh anggota badan, minimal dengan menyiramkan air ke seluruh badan dari ujung rambut hingga ujung kaki secara merata.
Dalam Islam, bersuci setelah haid wajib hukumnya agar tubuh kembali suci untuk kembali melakukan ibadah wajib. Untuk membersihkan badan agar kembali suci dalam kacamata islam adalah dengan mandi besar. Menurut Islam, tata cara mandi besar setelah haid memiliki urutan-urutan yang perlu dijalani agar tubuh benar-benar kembali pada keadaan suci.
Namun, tidak sedikit wanita muslim yang menganggap definisi mandi besar setelah haid adalah hanya dengan mencuci rambut atau keramas, membasahi tubuh dengan air, dan membersihkan kemaluan. Sedangkan yang dimaksud mandi besar dalam pandangan fiqih adalah bukan hanya sekedar mandi biasa pada umumnya.
Menurut ajaran Nabi, terdapat beberapa urutan tata cara mandi besar setelah haid yang harus dipraktikan agar tubuh kembali suci luar dan dalam. Agar kita semua mengerti tata cara mandi besar secara baik dan benar, mari kita bahas bersama tentang mandi besar yang sesuai dengan anjuran rasul agar tubuh kita lagi dalam keadaan suci kembali.
Doa Niat Mandi Wajib Setelah Haid
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ حَدَثِ الْحَيْضِ ِللهِ تَعَالَى
“Nawaitul Ghusla Lifraf il Hadatsil Haidil Lillahi Ta’ala.”
“Aku niat mandi wajib untuk mensucikann hadast besar dari haid karena Allah Ta’ala.”
Tata Cara Mandi Wajib Setelah Haid Yang Benar Menurut Islam
Melakukan mandi besar tidak sama dengan mandi sehari-hari, mandi besar memiliki bacaan dan tata cara sendiri. Seorang muslim harus tahu dan mengerti niat dan tata cara mandi wajib secara benar. Karena pada zaman sekarang ini banyak orang yang telah mengabaikan cara mandi besar dengan baik dan benar.
Dengan melakukan mandi wajib secara baik maka hal ini akan menimbulkan nilai ibadah yang baik pula, yang dapat menenangkan hati dan jiwa kita. Tugas untuk melakukan mandi wajib ini telah Allah perintahkan dalam Al-Qu’ran. Seperti isi ayat yang terdapat dalam bacaan berikut ini yang memperintahkan agar mandi jika kita dalam keadaan junub.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلَاةِ فَاغْسِلُوا وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوا بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَيْنِ ۚ وَإِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوا ۚ وَإِنْ كُنْتُمْ مَرْضَىٰ أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ أَوْ جَاءَ أَحَدٌ مِنْكُمْ مِنَ الْغَائِطِ أَوْ لَامَسْتُمُ النِّسَاءَ فَلَمْ تَجِدُوا مَاءً فَتَيَمَّمُوا صَعِيدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوا بِوُجُوهِكُمْ وَأَيْدِيكُمْ مِنْهُ ۚ مَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِنْ حَرَجٍ وَلَٰكِنْ يُرِيدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.
Dan Allah berman dalam ayat yang lain sebagai berikut:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَقْرَبُوا الصَّلَاةَ وَأَنْتُمْ سُكَارَىٰ حَتَّىٰ تَعْلَمُوا مَا تَقُولُونَ وَلَا جُنُبًا إِلَّا عَابِرِي سَبِيلٍ حَتَّىٰ تَغْتَسِلُوا ۚ وَإِنْ كُنْتُمْ مَرْضَىٰ أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ أَوْ جَاءَ أَحَدٌ مِنْكُمْ مِنَ الْغَائِطِ أَوْ لَامَسْتُمُ النِّسَاءَ فَلَمْ تَجِدُوا مَاءً فَتَيَمَّمُوا صَعِيدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوا بِوُجُوهِكُمْ وَأَيْدِيكُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَفُوًّا غَفُورًا
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu salat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri masjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekadar berlalu saja, hingga kamu mandi. Dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau datang dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun.” (QS. An-Nisa’: 43)
Niat Mandi Wajib dan Tata Caranya
Seperti apa yang Allah sampaikan dalam salah satu ayatnya, bahwa segala yang kita lakukan akan dikembalikan pada niat kita. Berdasarkan berbagai madzhab yang ada dalam Islam, pada niat kita boleh mengucapkannya dengan lisan atau bisa cukup dalam hati saja. Kemudian untuk teman-teman yang belum sempat menghafal dalam bahas arab bisa menggunakan bahasa indonesia terlebih dahulu.
Tapi kalau bisa usahakan ke depannya menggunakan bahasa Arab agar sesuai dengan anjuran Rasulullah SAW. Tata cara mandi besar setelah haid yang pertama adalah dengan membaca niat yang dapat dilakukan dalam hati maupun secara lisan. Dibawah ini adalah bacaan niat yang dibaca saat ingin melakukan mandi besar haid.
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ حَدَثِ الْحَيْضِ ِللهِ تَعَالَى
“Nawaitul Ghusla Lifraf il Hadatsil Haidil Lillahi Ta’ala.”
“Aku niat mandi wajib untuk mensucikan hadas besar dari haid karena Allah Ta’ala.”
Membersihkan Kemaluan
Hal pertama yang harus kita lakukan adalah membersihkan kemaluan dari berbagai kotoran yang menempel. Salah satu cara yang dianjurkan dalam islam seperti apa yang telah rasul ajarkan adalah dengan menggunakan daun bidara. Biasanya kita kalau mandi membersihkannya dengan sabun. Nah daun bidara ini berdasarkan penelitian manfaatnya lebih baik dari pada sabun. Berikut beberapa manfaatnya
- Daun bidara memiliki senyawa antibakteri
- Daun bidara meng senyawa antioksidan
- Daun bidara terdapat kandungan antiseptik
- Daun bidara mampu meregenerasi sel-sel yang rusak
Jika kita tidak mendapatkan daun bidara maka kita masih tetap bisa menggunakan sabun saja. Karena anjuran diatas hanya berhukum sunnah.
Berwudhu
Berwudhu dalam mandi wajib sebenarnya merupakan hal yang sunah, tetapi lebih kita lakukan karena berdasarkan hadist Rasulullah SAW yang intinya barang siapa membaguskan wudhunya maka berjatuh-jatuhan dosanya. Dari penjelasan singkat mengenai mandi wajib yang telah disebutkan, dijelaskan bahwa salah satu tata caranya ialah disertai dengan berwudhu.
Nah, kemudian pertanyaannya adalah bagaimana hukumnya jika mandi besar tanpa berwudhu ? apakah sah jika mandi wajib dilakukan dengan melewatkan atau melupakan wudhu? Al Hafidz Ibnu Hajar mengambil perkataan Imam Syafi’i tentang cara mandi besar secara islam dalam “al-Umm” (1/56, Daarul Ma’rifah) :
“Allah mewajibkan mandi secara mutlak dan tidak menyebutkan sedikitpun sesuatu untuk memulainya, jika seorang yang mandi telah mandi, maka hal itu telah mencukupi wallahu A’lam, bagaimanapun cara ia mandi. Demikian juga tidak ada waktu lama air tersebut yang digunakan untuk mandi, melainkan cukup untuk mencuci seluruh badannya”.
Dari apa yang disampaikan Imam Syafi’i di atas Al-Hafidz Ibnu Hajar berpendapat bahwa melakukan wudhu sebelum mandi besar hukumnya adalah sunnah bukanlah wajib. Jadi mandinya seorang tadi dinilai tetap sah mandi besar. Imam Ibnu Bathool dalam kitab Syarah Bukhori berkata: “para ulama telah bersepakat atas sunnahnya wudhu sebelum mandi”.
Menyiram Air Keatas Kepala
Berdasarkan dari hadits Rasulullah yang disampaikan oleh istrinya Aisyah. Bahwa supaya tubuh kita bisa kembali bersih dan suci dari najis yang menempel pada tubuh kita langkah pertma yang harus kita lakukan adalah dengan menggosok-gosok bagian atas atau kepala kita. Hal ini dilakukan bertujuan suapaya air yang kita tumpahkan diatas kepala kita dapat sampai dan meresap pada kulit kepala kita yang mungkin dalam keadaan kotor.
عَنْ عَائِشَةَ زَوْجِ النَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم أَنَّ النَّبِىَّ صلى الله عليه وسلم كَانَ إِذَا اغْتَسَلَ مِنَ الْجَنَابَةِ بَدَأَ فَغَسَلَ يَدَيْهِ ، ثُمَّ يَتَوَضَّأُ كَمَا يَتَوَضَّأُ لِلصَّلاَةِ ، ثُمَّ يُدْخِلُ أَصَابِعَهُ فِى الْمَاءِ ، فَيُخَلِّلُ بِهَا أُصُولَ شَعَرِهِ ثُمَّ يَصُبُّ عَلَى رَأْسِهِ ثَلاَثَ غُرَفٍ بِيَدَيْهِ ، ثُمَّ يُفِيضُ الْمَاءَ عَلَى جِلْدِهِ كُلِّهِ
Dari ‘Aisyah, isteri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwa jika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mandi junub, beliau memulainya dengan mencuci kedua telapak tangannya. Kemudian beliau berwudhu sebagaimana wudhu untuk shalat. Lalu beliau memasukkan jari-jarinya ke dalam air, lalu menggosokkannya ke kulit kepalanya, kemudian menyiramkan air ke atas kepalanya dengan cidukan kedua telapak tangannya sebanyak tiga kali, kemudian beliau mengalirkan air ke seluruh kulitnya.” (HR. Bukhari no. 248 dan Muslim no. 316).
Menyiramkan Air Keseluruh Bagian Tubuh
Kemudian setelah kita berwudhu, siramkan air ke seluruh tubuh. Dianjurkan untuk memulainya tubuh bagian kanan, hal ini karena sesuai dengan sunah Rasulullah SAW. Rasulullah SAW menyukai segala sesuatu yang di mulai dengan kanan seperti merapikan rambut, bersuci, memakai sepatu dan sebagainya.
Usahakan tidak ada bagian tubuh yang tidak terkena air khususnya daerah rawan seperti lubang dubur, rambut, kuku, ketiak, badan bagian belakang, sela jari kaki. Untuk pertama guyur air ke kepala dan Gosok rambut kepala sampai air meresap ke seluruh bagian rambut.
Memakai Wewangian
Berdasarkan sunah Rasulullah SAW Disarankan agar menggunakan wewangian setelah selesai mandi wajib. Bagian tubuh yang dianjurkan memakai wewangian adalah bagian fajri atau rahim serta bagian badan yang terkena darah haid.
Urutan Mandi Besar Yang Benar
- Diawali dengan niat untuk menghilangkan hadas besar.
- Membersihkan kedua telapak tangan sebanyak 3x lalu bercebok dengan membersihkan kemaluan serta kotoran yang ada disekitarnya hingga bersih dengan tangan kiri.
- Membersihkan kedua tangan terlebih dulu setelah membersihkan kemaluan.
- Mengadakan wudhu, yang dimaksud disini adalah melakukan wudhu secara urutan yang benar.
- Mengguyur atau menyiram kepala dengan air sebanyak 3 kali hingga sampai ke pangkal rambut.
- Mencuci dan membersihkan kepala bagian kanan dilanjutkan dengan kepala bagian kiri.
- Menyela-nyela (menyilang-nyilang) rambut dengan jari.
- Menyiramkan air secara merata keseluruh tubuh, dengan mendahulukan bagian tubuh sebelah kanan dan dilanjutkan menyiram bagian tubuh sebelah kiri.
- Membersihkan area badan yang susah dijangkau.
Dianjurkan oleh rasul melakukan junub jinabat dengan berurutan dan tertib agar dapat mensucikan secara sempurna. Hal penting selanjutnya adalah memperhatikan cipratan air yang digunakan mandi agar tidak kembali kedalam qullah atau bak yang dipakai menampung air selama mandi junub.
Itulah sedikit pengetahuan mengenai tata tertib mandi besar secara benar. Dengan menunaikan mandi besar secara baik dan benar, semoga dapat membersihkan badan kita dari hadas kecil dan besar yang menempel pada tubuh kita. Mandi besar tidak hanya diwajibkan untuk wanita yang telah selasai haid saja. Namun juga diwajibkan kepada wanita yang telah berhubungan dan yang telah melewati masa nifasnya.
Satu pemikiran pada “Tata Cara dan Doa Niat Mandi Wajib Setelah Haid Sesuai Sunnah Rasul”