Sebagai manusia yang penuh dosa sudah seharusnya kita selalu memohon ampun kepada yang maha kuasa. Jangankan untuk kita, nabi yang memiliki kema’suman saja masih tetap setia selalu memohon ampun kepadanya. Kemudian pertanyaannya adalah bagaimanakah cara kita untuk memohon ampun?
Berbeda dengan malaikat yang identik dengan membaca tasbih, kita manusia lebih didorong untuk lebih banyak membaca beristighfar. Sebab sudah jelas kita merupakan makhluk yang paling banyak melakukan perbuatan yang ingkar. Sedangkan malaikat hanya bertugas untuk mengagungkannya karena mereka adalah makhluk Allah yang selalu terjaga.
Bacaan Doa Sayyidul Istighfar, Arab, Latin dan Terjemahannya
Salah satu cara untuk memohon ampun kepada Allah adalah dengan cara membaca istighfar. Ada banyak sekali bacaan istigfar yang nabi ajarkan kepada kita. Dan diantara sekian banyak istighfar yang nabi ajarkan berikut dibawah ini merupakan rajanya istighfar atau biasa juga disebut sebagai pemimpin seluruh istighfar.
Latin : Allahumma anta rabbii, laailahaillaanta khalaqtanii wa anaa abduka, wa anaa ala ahdika wawa’dika mastatho’tu, a’uudzubika min syarrimaa sona’tu, abuu ulaka bini’matika alayya, wa abuu ubidzambii faghfirlii, fainnahu laa yaghfirudz dzunuuba illaa anta.
Artinya : Ya Allah engkau adalah raabbku, tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar selain engkau. Engkau yang menciptakan aku dan aku adalah hamba mu. Aku menetapi perjanjian untuk taat kepada mu dan janji balasan mu sesuai dengan kemampuanku. Aku berlindung kepada mu dari keburukan perbuatanku, aku mengakui nikmat mu kepadaku dan aku mengakui dosaku kepada mu, maka ampunilah aku. Sebab tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain engkau.
Hadits dan Waktu Mustajab Membaca Sayyidul Istighfar
Berdasarkan banyak riwayat yang kita ketahui bahwa banyak waktu-waktu yang Allah istimewakan pada perputaran waktu dunia ini. Dimana langit-langit dibuka dan doa-doa dikabulkan. Sekarang kita akan melihat diwaktu seperti apakah yang paling tepat untuk bertaubat. Coba kita lihat dalam Al-Qur’an surah Az-Zariat ayat 15-18.
Sesungguhnya orang bertaqwa itu berada dalam taman-taman surga. Karena sewaktu didunia mereka selalu berbuat kebaikan dan amal sholeh didalamnya. Kemudian disampaikan bahwa mereka selalu shalat tahajud (shalat malam). Dengan dikatakan bahwa mereka sedikit sekali tidur diwaktu malamnya. Dan selalu memohon ampun (istighfar) diwaktu pagi sebelum fajar.
Atau dengan kata lain seringkali mereka membaca istighfar sebelum fajar. Yakni waktu setelah mereka menunaikan shalat malam. Tepatnya pada waktu sahar yaitu 15-20 menit sebelum shalat shubuh. Disebutkan mereka selalu membaca bacaan sayyidul istighfar. Tidak hanya itu, istighfar juga baik dibaca dalam setiap kesempatan yang kita miliki seperti misalnya keterangan hadits berikut ini.
مَنْ قَالَهَا مِنَ النَّهَارِ مُوْقِنًا بِهَا ، فَمَـاتَ مِنْ يوْمِهِ قَبْل أَنْ يُمْسِيَ ، فَهُو مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ ، وَمَنْ قَالَهَا مِنَ اللَّيْلِ وَهُوَ مُوْقِنٌ بِهَا فَمَاتَ قَبْلَ أَنْ يُصْبِحَ ، فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّة
Artinya : barang siapa mengucapkannya diwaktu siang dengan penuh keyakinan lalu meninggal pada waktu itu sebelum waktu sore, maka ia termasuk penghuni surga. Barang siapa membacanya diwaktu malam dengan penuh keyakinan lalu meninggal sebelum waktu pagi, maka ia termasuk penghuni surga.
Kisah Dahsyatnya Istighfar
Imam Ahmad Bin Hambal merupakan satu dari empat ulama madzhab yang paling dikenal oleh seluruh umat islam diseluruh dunia. Dalam salah satu kitab diceritakan bagaimana ketika beliau tiba-tiba merasa ingin melakukan safar padahal beliau tidak terlalu suka dengan perjalanan. Ketika beliau sudah melakukan perjalan yang cukup jauh rasa lelah datang dirasakan oleh beliau.
Imam ahmad akhirnya memutuskan untuk beristirahat pada satu mesjid yang ada disekitarannya. Namun tiba-tiba saja pengurus masjid datang seraya berkata. “Pak tolong jangan beristirahat disini dan tolong silakan pergi.” Pengurus masjid tidak sadar dengan siapa dia berhadapan. Walaupun pada zaman itu Imam Ahmad sangat terkenal tapi tidak banyak orang yang tahu seperti apa wajah Imam Ahmad.
Saat Imam Ahmad hendak pergi tiba-tiba ada seseorang yang melihat beliau dan mengajak beliau untuk beristirah di rumahnya. Sesampainya dirumah sang pembuat roti imam ahmad melihat satu kejadian yang tidak biasa. Dimana sepanjang pembuat roti mangaduk adonannya beliau senantiasa berdzikir dengan membaca “Astaghfirullah, Astaghfirullah, Astaghfirullah” kemudian Imam Ahmad bin Hambal bertanya.
“Apakah engkau selalu membaca istighfar setiap kali engkau membuat adonan roti itu?” sang pembuat roti menjawab “iya” lalu Imam Ahmad kembali bertanya “Apa yang sudah kau dapatkan selama engaku menjalankan kebiasaan mu itu?”. Pembuat roti berkata “Sungguh tidaklah aku selalu membaca istighfar melainkan telah dikabulkan seluruh doa-doa ku kecuali satu, aku ingin bertemu dengan Imam Ahmad Bin Hambal sebelum ajal menjemputku lebih dulu atau maut yang akan datang kepadanya lebih dulu”. Dengan penuh rasa haru Imam Ahmad berkata “Maha besar Allah yang telah mempergerakan aku sampai datang kesini untuk menemui mu.
Manfaat dan Keutamaan Istighfar
Jika kita membaca istighfar dengan penuh kesungguhan, maka banyak sekali keutamaan yang sudah Allah janjikan. Diantaranya adalah :
- Diampuni dosa-dosanya
- Dikabulkan seluruh doanya
- Dimudahkan urusannya
- Ditentramkan hatinya
- Dilapangkan rezekinya
- Cinta Allah diturunkan kepadanya